PADANG, LIPO - Kantor Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) Kelas A Padang tutup pencarian korban ledakan tambang batu bara di Sawahlunto usai korban terakhir ditemukan. Korban ditemukan dalam keadaan meninggal dunia pukul 18.00 Waktu Indonesia Barat.

"Pada pukul 18.00 WIB tim berhasil mengevakuasi korban terakhir dalam keadaan meninggal dunia. Saat ini korban telah dibawa ke RSUD Sawahlunto," kata Kepala Seksi Operasional Basarnas Padang, Octavianto saat dihubungi merdeka.com, Jumat (9/12).

Jumlah korban ledakan tambang batu bara yang terjadi pagi tadi ada 14 orang. 10 orang di antaranya ditemukan dalam keadaan meninggal dunia. Awalnya korban berjumlah 12 orang, namun setelah kita data kembali totalnya ada 14 orang, semuanya telah ditemukan.

"Dari 14 korban tersebut, 10 orang di antaranya meninggal dunia dan 4 orang lainnya mengalami luka-luka," sambungnya.

Octavianto menyebut, kedalaman tambang PT. Nusa Alam Lestari (NAL) Parambahan (lubang SD C2/Lori 2) 281 meter dengan Panjang Blower 150 meter.

"Pencarian korban dilakukan dengan menggunakan peralatan SCBA, Blower serta di evakuasi secara manual. Pencarian melibatkan unsur Polri, TNI, Basarnas sendiri hingga masyarakat setempat," ujarnya

Pihaknya melaksanakan debriefing antar unsur SAR yang terlibat dengan hasil Operasi SAR yang kemudian diusulkan tutup karena semua korban telah ditemukan.

Kadiv Humas Mabes Polri, Irjen Pol Dedi Prasetyo merinci data korban ledakan tambang batu bara Sawahlunto. Korban sebanyak 14 orang pekerja yakni; 10 orang meninggal dunia 1 diantaranya yang baru berhasil dievakuasi; 1 orang luka bakar 30%; 1 orang luka ringan; dan 2 orang selamat. Sementara untuk identitas 9 korban meninggal lainnya yakni, Eri Mario (54), M. Afrizon Efendi (26),Kaspion (50), M. Ali Jina (48), Asmidi (43), 6Bikun Supiyanto (39), Nori Indra (35), Turiman (59),dan Roby Zaldi (32).

Sementara, dua korban selamat yakni atas nama Basir (50) dan Trisno (43). Lalu untuk data korban luka yakni Szaigol Latif (18) dan Arif Munanda (22) mereka adalah pekerja tambang.

"Korban saat Ini Telah Berada di RSUD Sawahlunto," katanya.

Diberitakan sebelumnya, dugaan sementara ledakan tersebut dipicu karena tingginya kadar gas Metana/Hidrokarbon (CH4). Pencarian dilakukan oleh Satu tim dari Pos SAR Limapuluh Kota yang berisi lima personel telah diterjunkan ke lokasi kejadian.

Basarnas Padang juga sudah mengirimkan satu tim yang beranggotakan tujuh anggota beserta unsur Polri, TNI, Basarnas sendiri hingga masyarakat setempat.

Diketahui, ledakan tambang Batu Bara di PT Nusa Alam Lestari (NAL) Parambahan, Desa Salak, Kecamatan Talawi, Kota Sawahlunto terjadi sekitar pukul 09.00 WIB. Saat itu, para pekerja baru memulai aktivitas penambangan.(lipo*3/Merdeka.com)
 
Top