Kabupaten Solok -Lintasinter.com- Curah hujan yang begitu deras disertai hujan petir mengakibatkan Banjir bandang melanda Jorong Batang Hari dan Jorong Nagari Air Dingin Kecamatan Lembah Gumanti Kabupaten Solok, Sabtu, 8 Januari 2022.
Nofri Agus, warga Jorong Batang Hari, saat ditanyai melalui via Telepon mengatakan, Ketinggian air mencapai 2 meter membuat rumah dan kebun warga rusak terkena material hingga hanyut terseret derasnya banjir.
"Kondisinya cukup parah. satu rumah rusak di Jorong Batang Hari dan yang banyak itu di Jorong Air Dingin. Info terakhir yang kami dapat, Masjid yang berada di Tepi Sungai di dalamnya sudah dipenuhi lumpur dan Jembatan baru untuk akses masyarakat berkebun mengalami kerusakan. Pungkas Nofri Agus.
Kerugian akibat terseretnya kebun warga di Kecematan Lembah Gumanti Kabupaten Solok ditafsir mencapai ratusan juta rupiah.
"Banyak kebun warga yang siap untuk di panen terbawa arus material banjir. Kerugian ditafsir mencapai ratusan juta rupiah. Sementara untuk lahan miliknya pribadi ada tiga yang terkena banjir, 1 baru siap di tanam, dan 2 siap untuk dipanen, karena musibah banjir ini perkirakan kerugian 15 juta rupiah. Untuk kepastian informasi saat ini, seperti jumlah rumah dan kebun warga masih belum bisa kami pastikan, dikarenakan saat ini kami masih sibuk membersihkan material sisa banjir, di jorong masing-masing,” jelas warga Jorong Batang Ari, Nofri Agus.
Sementara tokoh muda Jorong Batang Ari, yang juga mantan Ketua Ikatan Mahasiswa Solok Saiyo Sakato periode 2017-2021 Nofrizal Hindra mengatakan, turut prihatin atas musibah banjir yang terjadi di Jorong Batang Hari dan Jorong Air Dingin.
"Saya turut sedih melihat musibah di negeri saya sendiri. Bagaimana tidak rumah dan kebun warga banyak yang terendam dan tergerus material banjir,"
"Sedangkan mata pencaharian kami dominanya berada di kebun itu sendiri. Lengkap sudah derita kami selama ini, mulai dari harga tanaman yang murah, namun harga pupuk tetap naik, gagal panen akibat hama, serta sekarang banyak tanaman warga siap untuk dipanen tergerus material banjir", katanya.
Ketua Ikatan Mahasiswa Solok Saiyo Sakato periode 2017-2021 berharap kepada Pemerintah Kabupaten Solok untuk mengatasi banjir ini dengan cara menggali Sungai Batang hari. Kalau dilihat belakangan ini dengan keadaan sungai yang telah sempit dan dangkal, setiap hujan air sungai meluap. Karena itulah dibutuhkan normalisasi Sungai Batang Hari yang akan memberikan dampak positif untuk masyarakat banyak. (ZH)