Padang-Lintasinter.com-
Badang Penanggulangan Bencana (BPBD) Sumatera Barat (Sumbar) laksanakan Bimbingan Teknis (Bimtek) Hitungan Cepat Pengkajian dan Perhitungan Pascabencana (Jitu Pasna) angkatan ke VIII (delapan) di Kryad Bumi Minang. Kegiatan ini dibuka langsung oleh Gubernur Sumbar Mahyeldi Anshorullah. 

Mahyeldi dalam sambutannya mengatakan, bahwa Provinsi Sumatera Barat (Sumbar) selain memiliki potensi wisata yang indah juga memiliki ancaman potensi bencana yang tinggi.

"Orang mengatakan daerah kita bagus, apalagi potensi wisatanya, sangat indah. Namun, ancaman bencananya juga tinggi," ujar Mahyeldi

Sebelumnya Kepala Pelaksana (Kalaksa) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumbar, Erman Rahman selaku panitia pelaksana menyampaikan bahwa Bimtek ini guna memberikan gambaran dalam penghitungan kebutuhan pasca bencana. 

"Karena itu, diperlukan relawan baik kalangan jurnalis maupun masyarakat di kelurahan dan desa untuk dibimbing agar bisa melakukan penghitungan pasca bencana di lapangan," ungkap Ehman Rahman dalam laporanny


Bintek ini diikuti oleh 114 peserta dari berbagai kota dan kabupaten di Sumbar dan tetap mematuhi protokol kesehatan, dengan melakukan Swab Antigen. Dari 114 peserta yang mengikuti swab dinyatakan tidak ada ditemukan positif covid-19.

"Seluruh peserta bimtek alhamdulillah dinyatakan oleh Nakes tidak ada yang positif covid-19".

Untuk bimtek Jitu Pasna BPBD Sumbar selama tiga hari ini, menghadirkan narasumber dari Pusdiklat BNPB dan praktisi kebencanaan, tutupnya.
(Adil)
 
Top