Suasana khidmat menyelimuti Masjid Al Hakim, Padang, pada Jumat (1 Agustus 2025) siang. Masjid yang megah dengan arsitektur putih bersih ini dipadati jamaah dari berbagai kalangan, termasuk Kapolda Sumatera Barat, Irjen Pol. Dr. Drs. Gatot Tri Suryanta, M.Si., CSFA, yang turut larut dalam kekhusyukan ibadah. Kehadiran beliau bersama masyarakat menegaskan bahwa masjid adalah tempat menyatunya semua lapisan umat dalam ketaatan.
Khutbah Penuh Hikmah : Dunia Hanyalah Titipan yang Fana
Dalam khutbahnya, sang khatib menyampaikan pesan mendalam tentang hakikat kehidupan. “Janganlah kita terlena dengan jabatan, harta atau kekuasaan. Semua itu hanyalah titipan Allah yang suatu saat akan diminta kembali,” tegasnya. Suara khatib yang berwibawa mengingatkan jamaah bahwa kesombongan dan keangkuhan duniawi tidak akan berarti di akhirat kelak. Pesan ini semakin kuat dengan kutipan Surah Al-Hadid ayat 20, yang mengingatkan bahwa dunia hanyalah permainan dan kesenangan sementara.
Kapolda Sumbar: Teladan Pemimpin yang Merendahkan Hati di Hadapan Allah
Kehadiran Kapolda Sumbar dalam salat Jumat ini menjadi contoh nyata pemimpin yang tawadhu. Irjen Gatot Tri Suryanta tidak memisahkan diri di barisan khusus, melainkan duduk bersebelahan dengan masyarakat biasa. Sikap ini menginspirasi bahwa di hadapan Allah, semua manusia sama—yang membedakan hanyalah ketakwaan. “Seorang pemimpin sejati adalah yang selalu ingat bahwa kekuasaannya adalah amanah,” ujar seorang jamaah yang terkesan dengan keteladanan Kapolda.
Seruan Khatib : Hidupkan Masjid dalam Keseharian
Khatib juga mengingatkan jamaah agar tidak hanya memakmurkan masjid di hari Jumat. “Masjid harus menjadi pusat aktivitas keislaman kita sehari-hari, mulai dari salat berjamaah, tempat mengajinya anak anak, majelis ilmu, hingga silaturahmi,” pesannya. Ia mengutip Surah At-Taubah ayat 18, bahwa hanya orang beriman yang benar-benar memakmurkan masjid. Pesan ini relevan di tengah tantangan modernitas.
Masjid Al Hakim bukan sekadar tempat ibadah, melainkan juga simbol keindahan Islam di Sumatera Barat. Arsitekturnya yang memadahan modernitas dan tradisi, serta lokasinya yang strategis di tepi pantai, menjadikannya destinasi religi yang menenangkan jiwa. Kehadiran Kapolda dan masyarakat dalam salat Jumat ini semakin memperkuat fungsi masjid sebagai perekat sosial, tempat semua golongan bersatu dalam ibadah.
Renungan Jamaah : Kembali kepada Allah adalah Tujuan Akhir
Khutbah yang menyentuh hati itu mengingatkan semua yang hadir bahwa kehidupan dunia hanyalah sementara. Banyak jamaah terlihat merenung, termasuk awak media yang meliput acara ini. “Kita sering lupa bahwa suatu hari nanti semua yang kita miliki akan ditinggalkan. Hanya amal kebaikan yang akan menemani,” ujar Afridon jurnalis yang turut hadir.
Sebagai penutup, khatib berdoa agar semua jamaah, termasuk para pemimpin seperti Kapolda Sumbar, diberikan kekuatan untuk istiqamah dalam kebaikan. “Ya Allah, bimbinglah kami semua, terutama para pemimpin, untuk selalu adil, bijaksan dan rendah hati,” demikian doa yang disambut gemuruh amin dari jamaah. Salat Jumat pun ditutup dengan harapan baru untuk lebih mendekatkan diri kepada Sang Pencipta. (Aldi/Afridon)