Padang -Lintasinter.com- Konklusi penulis dari pembicaraan di meja makan dengan tokoh inspiratif penulis buku best seller MELAWAN TAKDIR. Diksi melawan takdir kedengarannya sepintas seperti memprotes sang khaliq, namun ketika didengar dengan seksama penjelasan penulisnya, mudah dan dapat diterima argumen akademik di balik judul buku riwayat hidup tokoh muda Sulawesi Selatan Prof. Drs. Hamdan Juhannis M.A, Ph.D kini Rektor UIN Makassar.

Sang Rektor UIN Alauddin Makassar yang satu ini selalu menyempatkan diri menulis setiap pagi, beliau adalah satu di antara sosok akademisi murni yang juga peduli dengan  kehidupan masyarakat, tepatnya dapat dikatakan beliau itu satu di antara cendikiawan yang care pada kehidupan masyarakat disekitarnya, termasuk dalam urusan penguatan kehidupan beragama, misalnya aktivitas menulis artikel keagamaan populer setiap hari selama Ramdhan 1443 lalu.  

Penulis menjadi terinspirasi dari gaya bahasanya, dan narasi, joke yang kaya candaan edukasi dan berisi saat menyampaikan sambutan resmi. Ketika UIN MAKASSAR DAN UIN IMAM BONJOL menandatangani nota kesepahaman.  Rektor UIN Alauddin Makassar  menyebut komitmen UIN Makassar pada keislaman yang awalnya diinspirasi oleh ulama Minangkabau adalah kuat dan mewarnai kehidupan masyarakat Sulawesi Selatan. Contoh nya, ungkapan yang terhormatnya pada Direktur Pascasarjana sebagai Andregurutta, artinya setara Kiyai di Jawa atau Buya di Sumatera Barat sebagai wujud pemuliaan terhadap ulama dan keislaman.

UIN Makassar memang PTKIN terkemuka dibelahan barat Indonesia, reputasi ini  dapat disimak dari prestasinya memiliki 22 (dua puluh dua) akreditasi Program Studi (Prodi) A dan sudah ada yang unggul, begitu juga dengan pengembangan jurnal, saat yang sudah terindeks shinta 54 buah dan terindeks scopus dalam proses. Dari segi jumlah mahasiswa ada sebanyak 27.000(dua puluh tujuh ribu) lebih yang terdiri dari Fakultas Agama seperti IAIN dulu dan kini sudah berdiri fakultas-fakultas ilmu pengetahuan umum antara lain Fakultas Sains dan Teknologi, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam (FEBI) dan Fakultas kedokteran dan ilmu kesehatan masyarakat. Jumlah dosen 1275 pegawai 400 orang, dengan jumlah Guru Besar  52 (lima puluh dua orang) dan target sampai 4 tahun kedepan akan ada tambahan 20 orang lagi.

Dalam hal sarana dan prasarana, kampus UIN Makassar ada tiga buah, kampus utama di Pusat Kota Makassar sudah berdiri Rumah Sakit dan Hotel. Pada kampus dua yang luas 50 hektar di Kabupaten Gowa tempat Rektorat dan Fakultas serta ada kampus tiga yang luasnya 6 hektar telah berdiri pusat pelatihan guru dan labschool yang perkembangan cepat dan sekarang murid di Labscholl Fakultas Tarbiyah lebih dari 1000 siswa.

PANCACITA REKTOR
UIN Alauddin Makassar yang memilik tagline “Kampus Peradaban” secara fisik memang asri, teduh dan bersih. Dalam menggerakkan kepemimpinnya Rektor sang inspirator menetapkan PANCACITA REKTOR yang disosialisasikan dalam semua ivent, kegiatan, termasuk dicetak pada halaman kalender UIN Alauddin Makassar tahun 2022.

Pancacita bidang akademik (1) Prodi Yang Andal, (2) Moderasi Beragama Yang Mengakar, (3) Jejaring Yang Kuat, (4) Publikasi yang Aktif, dan (5) Data Yang Terintegrasi. Pancacita Non Akademik (1) Kampus Yang Asri, (2) Tradisi Yang Terjaga, (3) Bisnis Yang Produktif, (4) Kesejahteraan Yang Meningkat, dan (5) Alumni Yang Kompetitif.

Untuk mencapai Pancacita Rektor di atas ditetapkan regulasi. Ada dua jenis regulasi, (1) Keputusan Rektor yang diambil secara kolektif kolegial melalui rapat pimpinan Rektor, Wakil-Wakil Rektor, Dekan dan Kepala Biro. (2). Peraturan Rektor adalah aturan yang bersifat umum dan mengikat semua civitas akademika yang diputuskan melalui Rapat Senat, termasuk dalam memastikan Rencana Strategis (RENSTRA) Rektor pada masa priodenya.

Realisasi kinerja dan anggaran dilakukan dengan memadukan sedemikin rupa Renstra Pendis, Renstra UIN, Pancacita Rektor, yang kemudian dituangkan dalam Indikator Kerja Utama (IKU) Rektor selanjutnya baru dicantunkam dalam RKKAL sesuai bidangnya. Percepatan kinerja semua bidang terkoordinasi dan terkonsolidasi dalam alur dan arah mencapai IKU Rektor. Kinerja Wakil Rektor II bersama jajaranya, didukung oleh semua bidang dalam aransemen sang Rektor adalah kunci sukses mewujudkan visi akademik dan pengembangan kampus dalam artian seluruhnya.

PRODI BASIS PROGRAM
UIN Alauddin Makassar menetapkan basis program pada Program Studi (Prodi) sebagai ujung tombak dari kegiatan akademik. Program menjadikan semua aktivitas akademik guru besar (Professor) berbasis prodi, program penerbitan dan bantuan untuk GSB (gerakatan seratus buku) setahun yang diprioritaskan penulisnya dari kalangan guru besar, pemberian reward bagi dosen yang hasil penelitiannya terbit di jurnal di internasionl setiap artikelnya, memberikan insentif pegawai jadi dosen yang menulis, karena hanya  121 orang Tenaga Kependidikan yang ASN sedangkan  400 orang terdiri pegawai BLU adalah program yang basisnya lebih focus di Program Studi.

Keberpihak pada Program Studi sebagai basis penelitian. Penelitian setiap tahunya berbasis prodi, prodi yang menetapkan topik penelitian berkaitan dengan kebutuhan prodi, kemudian pembiayaan lebih 6 milyar setiap tahun dilakukan oleh Pusat Penelitian. Berkaitan dengan Dosen yang menduduki jabatan atau dosen dengan tugas tambahan hanya berkewajiban mengajar sebatas  3 (tiga) sks saja untuk mengisi  ebkdnya. Jumlah dosen yang cukup memadai, diawali tahun 2019 UIN Alauddin mendapat jatah 250 dosen ASN. Hebatnya kekuatan Prodi ditunjang oleh satu orang petugas akademik yang menginputkan data mahasiswa dan dosen yang khusus kerjanya tentang mahasiswa dan dosen dalam semua urusan akademiknya.  

Percepatan jumlah artikel di jurnal iternasional diperkuat dengan kewajiban artikel terindeks Shinta untuk mahasiwa Program Magister (S2) yang akan tamat dan terindek scopus bagi Program Doktor (S3) dengan mencantumkan nama kedua promotornya. Kebijakan ini membawa multi effek bagi kampus dan dosen Guru Besar yang wajib menulis di artikel scopus dalam tiga tahun satu buah.

Diskusi hangat Pimpinan UIN Alauddin Makassar dengan Pimpinan UIN Imam Bonjol Padang menggali dan menemukan best practice yang patut dishare dalam memajukan kedua Perguruan Tinggi Keagamaan yang satu di wilayah Barat dan yang satu lagi di Timur. Pengelolaan keuangan BLU dan sudah menerapkan remunerasi di UIN Alauddin Makassar ini ternyata membawa kesejahteraan yang lebih baik bagi pendidik dan tenaga kependidikannya. Ada 8 (delapan) kali penerimaan setiap bulan yang sampai di rekening Dosen dan Pegawai dengan nominal yang pasti lebih dari rata-rata pengelolaan keungan berbasis sentra, dan BLU sekalipun.
Kepastian arah kebijakan Rektor, penempatan SDM yang tepat, pengunaan teknologi digital, aplikasi yang canggih dalam sistim pelaporan kegiatan dosen dan birokrasi dan didukung oleh kapasitas pengelola tekhnis akademik, keuangan dan pengembangan yang mumpuni, implementasi program yang serius  adalah resep mujarab yang sudah dipraktek oleh sistim kepemimpinan di UIN Alauddin Makassar. Semoga ini menjadi bahan kajian, dan diterapkan di UIN Imam Bonjol untuk segera berlari kencang dalam mencapai visi Rektor untuk kemajuan dan kesejahteraan semua. Amin. Refleksi Kunjungan ke UIN Makassar. DS. Arthama Hotel,
 
Top