Kabupaten Solok - Lintasinter.com- Manajemen  Tim Sungai Nanam FC, yang berasal dari Kecamatan Lembah Gumanti Kabupaten Solok, sangat menyayangkan pihak panitia pelaksana Turnamen Bupati Solok Selatap Cup Tahun 2021 atas insiden yang dinilai merugikan Tim Sungai Nanam FC.

Menurut Ketua Sungai Nanam FC, Arika Afendra, yang didampingi Sekretaris Fahrul Rozi, ada beberapa poin yang sangat merugikan tim Sungai Nanam FC  diantaranya:

Pertama, kesepakatan awal yang merujuk pada BAB X Sanksi Pasal 13 yaitu klub peserta Bupati Cup Solok Selatan yang memulai keributan akan digugurkan dalam turnamen dan penilaian ditentukan oleh komisi disiplin.

Namun keributan fisik yang dilakukan oleh HPS Sampu justru masih tetap diberi kesempatan untuk lanjut ke fase selanjutnya dengan alasan tim yang bersangkutan telah membayar denda sebesar 5 juta rupiah.

"Penilain tersebut di tentukan oleh komisi disiplin. Dalam hal ini tidak berlaku untuk HPS Sampu yang telah melakukan keributan kontak fisik tetapi tetap diberikan kesempatan untuk lanjut ke fase berikutnya dengan alasan tim yang bersangkutan telah membayar denda sebesar Lima Juta Rupiah,” paparArika Afendra.

Kedua, dikatakan panitia melanggar aturan yang disepakati pada technical meeting di kantor KONI Kabupaten Solok Selatan pada Rabu (20/12/21) lalu oleh perwakilan 6 tim yang sampai ke final pool, bahwasanya tim Sungai Nanam FC berlaga pada pertandingan kedua atau tepatnya pukul 15.30 WIB, namun diundur dengan alasan sedang merakukan gotong royong di GOR Rimbo Tangan untuk persipan final.

“Tentu ini alasan yang tidak rasional kareta kami taat dengan aturan TM yang telah disepakati, jelas ini sangat merugikan tim kami Sungai Nanam FC,” papar Manager Sungai Nanam FC, Riki Namzah,S.Pd.I, Senin (3/1).


Ketiga, dalam surat tersebut Sungai Nanam FC dipaksa dan diintimidasi oleh panitia agar pertandingan dipindahkan ke pertandingan pertama. Tentu para pemain pada saat itu belum cukup siap ditambah baru sampai sehabis perjalanan.

Ditulisnya lagi bahkan panitia juga sempat mengancam jika tidak bermain di pertandingan pertama, pertandingan kedua tidak akan diselenggarakan serta tidak menjamin keamanan.

Keempat, tertulis wasit yang memimpin petandingan sangat terkesan berpihak kepada HPS Sampu saat di lapangan. HPS Sampu dirasa melanggar sehingga menyebabkan pelipis pemain Sungai Nanam FC dijahit sebanyak 3 buah namun tidak ada tindak tegas oleh wasit.

Terakhir, pihak Sungai Nanam FC menulis bahwa pihaknya hanya bemain selama 2x25 menit yang berarti tidak sesuai dengan kesepatan awal yakni waktu bermain untuk babak 6 besar yaitu selama 35 menit dan bagi yang terlambat dihukum disfikualisasi.

Wali Nagari Sungai Nanam DelfI, S.Sos turut merasa kecewa dan sangat menyayangkan terkait hal tersebut.

“Hal ini sangat disayangkan karena sangat merugikan tim nagari kami. Turnamen sekelas Bupati Solok Selatan namun tidak menjalankan regulasi dengan baik dan kami sebagai tamu yang diundang merasa tidak hormat diberlakukan demikian.” komentar Delfi.
 
Top