LINTASINTER-SUMBAR-Ratusan massa yang tergabung dari Serikat Petani Sumbar (SPI) dan mahasiswa (Aliansi BEM Sumatera Barat) menggelar aksi di depan Kantor Gubernur Sumbar, jumat (24/9/21).

Dalam aksi kali kini, Ratusan massa meminta bertemu dengan Gubernur Sumbar menyampaikan keluh kesah terhadap deskriminasi kepada  petani.

Indiga dari Lembaga Bantuan Hukum (LBH Padang) menyampaikan dalam massa pandemi situasi petani makin sulit, banyak situasi yang tidak menguntungkan bagi para petani, ada 6 petani yang mendapatkan kriminalisasi, 2 orang sudah di vonis 9 bulan, 4 orang masih ditahan dan masih ada pemanggilan-pemanggilan perempuan tani di Kapa dalam situasi konflik tanah bersama PT. Permata Hijau Pasaman termasuk soal impor yang ada dalam Undang-undang Cipta kerja.

"Ini aksi gabungan para petani dengan mahasiswa, dalam situasi pandemi keadaan petani makin sulit karena banyak kriminalisasi dan autentik krimanilisasi terhadap mereka." katanya

Hal yang sama juga disampaikan oleh ketua Serikat Petani Indonesia (SPI), Januardi. Segera selesaikan konflik agraria, banyak para petani yang ditahan dalam memperjuangkan tanah ulayatnya.

Kapolresta Padang Kombes Pol Imran Amir berharap massa yang menyampaikan aspirasi tidak anarkis, karena pandemi di Kota Padang masih berstatus level 4 , untuk itu jangan terlalu banyak berkerumunan. 

Ia juga menyampaikan Pada aksi kali ini, Polresta Padang menyiapkan 300 personel pengamanan dan massa yang akan mengikuti aksi diperkirakan 500 sampai 1000 orang. Walaupun demikian mudah-mudahan situasi berjalan lancar dan kondusif, Harap Imran Amir.(Adil
 
Top